Kamis, 07 Maret 2019

Pantun Cinta






Coba-coba menanam mumbang

Moga-moga tumbuh kelapa

Coba-coba bertanam sayang

Moga-moga menjadi cinta



Jangan suka bermain tali

Kalau tak ingin terikat olehnya

Putus cinta jangan disesali

Pasti kan datang cinta yang lainnya



Limau purut lebat di pangkal

Sayang selasih condong uratnya

Angin ribut dapat ditangkal

Hati yang kasih apa obatnya



Ikan belanak hilir berenang

Burung dara membuat sarang

Makan tak enak tidur tak tenang

Hanya teringat dinda seorang



Anak kera di atas bukit

Dipanah oleh indera sakti

Dipandang muka senyum sedikit

Karena sama menaruh hati



Ikan sepat dimasak berlada

Kutunggu digulai anak seberang

Jika tak dapat pada masa muda

Kutunggu sampai beranak seorang



Kalau tuan pergi ke tanjung

Kirim saya sehelai baju

Kalau tuan menjadi burung

Sahaya menjadi ranting kayu.



Kalau tuan pergi ke tanjung

Belikan sahaya pisau lipat

Kalau tuan menjadi burung

Sahaya menjadi benang pengikat



Kalau tuan mencari buah

Sahaya pun mencari pandan

Jikalau tuan menjadi nyawa

Sahaya pun menjadi badan.



Bunga disiram takkan layu

Slalu berbunga tiada jemu

Jangan takut kehilanganku

Aku tak akan pergi darimu



Jalan-jalan ke ciamis

Ada gedung parkirnya gratis

Aku cinta sama si kumis

Orangnya ganteng lagi romantis



Setiap pagi makan bubur

Lengkap dengan segelas susu

Setiap saat slalu tertidur

Kuingin kau ada di mimpik



Buah itu jangan dipetik

Susah payah saat ditanam

Engkaulah gadis tercantik

Kuimpikan siang dan malam



Sore-sore makan sekoteng

Belanjanya di pasar minggu

Abang sayang yang ganteng

Neng disini selalu menunggu



Kemanapun kaki melangkah

Aku selalu mengurai doa

Kemanapun cinta merambah

Aku selalu mengurai setia



Sungguh bahaya ular berbisa

Jika tergigit akan koma

Sungguh bahagia terasa

Bila kita selalu bersama



Ada orang bengkulu dijitak

Di jitak sama orang batak

Selama jantungku berdetak

Cintaku tak akan luluh lantak



Burung terbang di atas turi

Hinggap sebentar di pohon kenari

Kasih sayangku amatlah murni

Bagai embun di pagi hari



Pinggir sungai banyak nipah

Sayang airnya terasa sepah

Kasih sayang semakin berlimpah

Jadikan hidupku semakin indah



Dari jauh datangnya tamu,

Hanya untuk mencari ikan.

Izinkan aku mencintaimu,

Cinta selalu sepanjang zaman.



Gunung jati anak rara santang

Dicintai juga disayang

Walau banyak godaan datang

Teguh hatiku tak pernah goyang



Di bandar banyak orang

Hilir mudik kanan dan kiri

Tak pernah pudar kasih sayang

Tambah erat hari ke hari



Papan rengat dari rawa

Semua orang ingin membawa

Cintamu hangat di dalam jiwa

Saperti cahaya dari sang surya



Apa tanda orang istana,

Semua barang selalu baru.

Apa tanda tumbuh cinta,

Terasa di dada rasa cemburu



Panjang ekor ikan pari

Meski panjang tidak berduri

Jalan-jalan di sore hari

Melepas penat damaikan diri



Harum wanginya bunga selasih

Tersiram hujan daunnya basah

Belahan jiwa curahan kasih

Tempat hilangkan resah gelisah



Taruh kembali pisau belati

Karena tajam bagaikan duri

Cinta kasih di dalam hati

Biarlah tumbuh dan berseri



Arjuna satria pandai memanah,

Dari negeri antah berantah.

Agar rumah tangga sakinah,

Taat pada apa yang diperintah.



Gelang emas di dalam peti

Hilang satu di taman melati

Kasih sayang yang sejati

Membawamu bahagia hingga mati



Banyak orang menumpuk harta

Nasib buruk pula yang diterima

Cinta sejati mengarahkan kita

Menuju surga bersama-sama