Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Parang ditetak ke batang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata
Ngun syah betara sakti
Panahnya bernama nila gandi
Bilanya emas banyak di peti
Sembarang kerja boleh menjadi
Jalan-jalan ke kota blitar
Jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun
Kancil menulis di daun lontar
Ketika mentari telah bersinar
Belajar tak sekedar pintar
Benang putih panjang sekilan,
Perahu berlayar dengan mualim.
Kasih ibu sepanjang jalan,
Tak pernah surut tak bermusim.
Tujuh sapi bertubuh kurus,
Mencari rumput ke tengah ladang.
Siang hari sibuk mengurus
Malam hari banyak begadang.
Sangat kencang angin topan,
Menerjang kayu jadi berantakan.
Berbakti kepada ibu kewajiban
Berbakti kepada ayah jangan dilupakan.
Lihat kereta di kelokan,
Suara burung bersahut-sahutan.
Kepada allah kita mendoakan,
Agar ibu bapak diberi kebahagiaan.
Namun menjadi pribadi benar
Sungguh indah syair setanggi
Menyusun kata bagai hiasan
Ilmu itu mesti tinggi
Jangan dunia sebagai batasan
Kolam penuh ikan sepat
Untuk dimasak di daun talas
Kalau ingin ilmu manfaat
Cari guru yang tulus ikhlas
Sepah tebu rasanya hambar
Bila dibakar pasti berkobar
Jika engkau slalu bersabar
Ilmumu pasti kan lebar
Kepada siapa datangnya wahyu
Kepada nabi wahyu turun
Dari mana datangnya ilmu
Dari belajar dengan tekun
Air jeruk dalam kulkas,
Makan roti dengan keju.
Niatlah belajar dengan ikhlas,
Hanya allah yang dituju.
Keliling kota naik becak,
Meski lama tiada jemu.
Banyak-banyak engkau membaca,
Karena membaca kuncinya ilmu.
Tinggi gunung tak tergapai,
Gunung biru jauh di seberang.
Kalau murid menjadi pandai,
Hati gurupun ikut senang.
Tinggi bayam berjengkal-jengkal,
Bayang dijinjing karena ringan.
Kepada allah bertawakal,
Tempat diri mohon pertolongan.
Ibu memakai sebuah gelang,
Perut lapar segera makan.
Lima waktu janganlah hilang,
Dimanapun selalu tunaikan.
Pohon tinggi jatuh membayang,
Jalan setapak dari ketapang.
Siapa yang rajin sembahyang,
Sejuk di hati dadapun lapang.
Membentang luas langit biru,
Langit senja bagai perunggu.
Solat subuh harus diburu,
Pahala besar selalu menunggu.
